Setelah sebuah pertemuan terjadi, dan harus diakhiri oleh perpisahan, lalu apa yang akan kita lakukan? Berpura-pura kalau segalanya tidak pernah terjadi?!
Itu mungkin pilihan yang paling rasional untuk kita. Setelah ini, pertemuan takkan pernah bisa kita hindari. Aku dan kamu pasti bertemu, bertemu disaat keadaan tlah berbeda. Akan ada sapaan dan senyuman yang keluar dari bibir kita masing-masing. Tapi apakah kau tau, senyuman itu hanya tipu muslihat ku, untuk menyembunyikan lara dalam jiwa. Sedangkan bagimu, akh aku tak tau. Dan aku tidak akan pernah tau. Mengetahui pikiranmu merupakan hal tersulit bagiku. Dan rasa ingin tau ku pun sudah lenyap, aku sudah tidak ingin tau apapun tentangmu!!
Kau tau apa yang sedang tekun ku lakukan akhir-akhir ini?? Mencari tau, mencari tau mengapa aku bisa begitu jatuh pada cinta ini. Dan aku tau, aku mengerti. Semakin sulit, semakin terasa tidak mungkin, maka cinta akan semakin dalam. Menancapkan akar-akar nya semakin jauh ke dasar bumi. Seperti hal nya makluk hidup yang slalu berusaha mempertahan diri. Begitu pula cinta, ia tidak akan pernah rela tercabut dari jiwa yang memuja.
Lalu bagaimana cinta ini bisa binasa?? Cinta itu butuh dirawat sayang, dan dia butuh tangan-tangan kokohmu untuk melakukan itu. Namun kau terlalu sibuk pada duniamu, pada pikiranmu yang meragu. Lalu apa yang kuharapkan?? Apa kah harus aku bertahan melawan musin kemarau sendiri tanpa mu??
Aku pergi, aku memilih pergi darimu bukan karna keinginan ku. Tapi karna keraguanmu. Sedangkan aku, aku disini berdiri dengan keberanian penuh untuk mencintaimu.
Namun sekarang, sudah hilang hasrat ku untuk mencinta. Kita punya jalan masing-masing. Kini saat nya mengatakan selamat tinggal pada kenangan. Ku tau ini tidak mudah sayang, tapi kau tidak akan pernah tau betapa tegarnya aku. Mungkin aku akan menangis saat mengatakan selamat tinggal, tapi aku akan segera menyeka air mata begitu berbalik arah untuk melangkah. Dan seharusnya kau lihat, ada senyum yang sungguh iklas di bibirku.