Selamat pagi mentari…
Pagi yang indah. Tapi aku masih terbangun dengan kekhawatiran yang sama. Kekhawatiran yang berlebihan mungkin. Tentang hasrat, impian, keinginan dan ambisi.
Setiap hari , seperti pagi ini, aku slalu berusaha menapakkan kaki jangkungku untuk melangkah setahap kedepan dari hari kemarin. Ku tau tidak ada yang percuma dari sebuah usaha. Dan impian, dia yang akan membawamu sampai ke tujuan.
Akhh...
Harusnya aku lebih santai dengan pikiranku, dengan diriku. Menerima diri seutuhnya lengkap dengan segala embel-embel kekurangan adalah langkah pertama. Langkah pertama agar kau yakin dirimu berharga, dirimu unik, dirimu istimewa. Lalu, setelah itu orang lain akan melihat jelas betapa istimewanya dirimu.
Dan aku sudah punya orang-orang yang mampu melihat keistmewaan itu. Mereka, keluarga dan sahabatku. Orang-orang yang yakin bahwa aku mampu, meski seluruh semesta memendang remeh ke arah ku. Aku mencintai mereka, sungguh. Sungguh sangat cinta. Terima kasih untuk ada di hidupku. Terima kasih untuk slalu ada disisiku..
Dan esok, ketika matahari lebih cerah dari pagi ini. Ketika musim semi telah datang, dan bunga-bunga tlah bermekaran mempetotonkan keindahaannya. Disaat rasanya aku mampu menggenggam dunia, aku akan membawa serta kalian dalam indahnya pagi. Berjalan menikmati fajar, sambil saling menggenggam, saling merangkul. Dan ku tau, saat itu senyum kita takkan lepas dari wajah . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar