Selepas senja lalu, kita terus melangkah jauh . Aku dan kamu pergi menuju jalan yang berbeda. Sudah ku katakan bukan ? Aku ini sungguh tegar. Semua kisah tentangmu takkan mampu menghentikan langkahku. Lalu , suatu hari nanti kita akan bertemu . Dengan hati yang membiru . Karna takkan ada lagi rasa sakit seperti waktu itu.
Biar , biarlah untuk saat ini aku menikmati setiap butir rindu atau rasa pilu yang masih tidak ingin pergi dari kalbu. Itu bagian terdahsyat dari cinta , mungkin saat ini aku mengutukmu untuk setiap rasa sakitku. Tapi nanti, ketika semua tlah berlalu . Aku akan berterima kasih untuk semua kekayaan rasa yang tercipta karnamu .
Untuk sementara, bisakah kamu sedikit menolongku . Jangan hadirkan dulu dirimu di hadapanku . Bukannya aku membencimu , sungguh aku sudah berdamai dengan rasa itu. Hanya saja aku takut merasa tak mampu . Bisakah kau mengerti itu??
Biarkan rasa ini berlalu , seiring berjalannya waktu . Dan pada saat itu , aku akan mulai bertanya , bertanya mengapa aku bisa sebegitu jatuh padamu??
Dan kemudaian aku pasti tersenyum , menertawai diri atas semua kebodohanku . Pada saat itu , aku pasti merasa menjadi orang terbodoh di jagat raya . Sama seperti perasaan ku saat ini , terhadap dia yang hadir sebelummu.
Biar , biarlah ku sendiri dulu . Menikmati sendunya hatiku . Kini aku memiliki lebih banyak waktu untuk menatap rintik hujan di pagi hari, memandang jauh ke ujung jalan dari jendela kamarku . Sambil menyerumput sedikit demi sedikit susu vanila hangat di tanganku . Kini waktu ku hanya milikku , tanpa keharusan untuk mengingatmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar