IBU...
Wanita terhebat dihidupku. Engkau yang slalu memberi kasihmu tanpa batas waktu. Engkau yang slalu berjuang demi aku anakmu. Engkau yang masih terlihat mempesona, meski kerut tlah tampak di wajah cantikmu. Engkau yang yang seharusnya tlah beristirahat di usia senjamu. Namun masih saja bekerja untuk mengusahakan kenyamanan bagiku. Maafkan aku ibu...Yang belum mampu menjadi kebanggaanmu.
Selalu merasa berdosa bila melihat peluh yang jatuh dari keningmu. Rasanya sudah tak pantas, aku yang tlah dewasa masih saja terus merepotatkanmu, dengan segala kebutuhanku. Bersabarlah Bu, aku butuh sedikit waktu. Yah, sedikit lagi untuk bisa menjadi kebangganmu. Sedikit lagi untuk mendapat gelar sarjanaku. Memulai perjalanan karirku. Aku akan tumbuh, menjadi wanita dewasa yang tangguh, seperti harapanmu Bu..
Kuharap Tuhan berbaik hati memberiku rezki waktu, hingga aku dapat membayar hutang budiku padamu. Meski ku tau, sebanyak apapun yang ku berikan padamu, itu takkan mampu untuk membayar semua cinta yang tlah kau curahkan untukku. Tapi setidaknya izinkan aku Bu, untuk menjadi anak yang berbakti padamu.
Setelah lulus nanti, aku akan memulai perjalanan menjadi wanita mandiri. Yang berjuang untuk kenyamanan hidup, kenyamananmu. Meningkatkan harkat dan marbat kelurga kita. Saat itu, waktunya menegakkan kepala, waktunya menantang dunia. Namun tetap melihat ke bawah, hingga aku tidak lupa bahwa aku masih menginjak bumi Sang Pencipta. Hingga akhirnya waktu yang kita tunggu itu tiba. Waktu dimana kita sekeluarga akan tiba di sana, di tanah Para Nabi, Para Rasul. Dimana air mata akan tumpah, karna kita tlah sampai di rumah Nya. Semoga.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar